Postingan

800 Hari Berlalu, Masih Rindu

Gambar
Dear bapak  Kita sudah tidak lagi berada dalam dunia yang sama sejak 800 hari lalu Terpisah ruang dan juga waktu Tidak bisa bertemu dan bertatap melepaskan rindu  Hanya doa dan linangan air mata menghantar rindu 800 hari memang sudah berlalu Tidak sedikitpun rasa sayang ini berubah untuk bapak  karena sejauh apapun bapak pergi bapak tetaplah sosok yang menjadi pahlawan bagi kami  bapak akan selalu ada dalam hati kami  bapak adalah pengukir jiwa kami, anak - anakmu  Cahaya yang tidak pernah nampak, padahal yang paling menerangi  pelita hidup yang tiada pernah inginkan pujian kami  Tidak, ini bukan ungkapan kesedihan sepeninggalmu, pak ini hanya ungkapan kerinduan  meski hantaran rindu sering ku sembahkan lewat doa  ku titipkan rindu lewat dzikir dan permohonan ampunan untuk mu semoga  Allah berikan semua rahmat dan ampunannya untuk bapak  tenanglah disana wahai jiwa yang baik hati tentramlah bersama Allah sang pemilikmu  kami, ketiga anakmu akan selalu menghujanimu dengan doa  Bandung,

Kini Aku Telah Mengerti

Gambar
Selalu berembun kacamata ini ketika mendengarkan lagu Ketika kau telah mengertinya Virgoun, bukan hanya berembun namun sampai banjir air mata, bahkan sampai terisak. Karena begitu sayangnya seorang ayah / bapak yang nampak dingin itu nyatanya penuh dengan kehangatan, dan seiring waktu berjalan kasih sayangnya nampak sekali.  Ah, jadi rindu bapak.  Maka, liriknya ini saya ubah sesuai isi hati saya.  Pak, sekarang ketika bapak sudah tak ada lagi disampingku lagu ini terdengar, kini aku sudah mengerti pak mengerti kenapa bapak dulu begitu menyebalkan dimataku  Pak, kini hidup tanpa bapak, dan baru mengerti pak  bahwa dunia ini tidak seperti apa yang kuharapkan  Ternyata, bapak dan mamah lah yang akan selalu menjadi rumah yang selalu menanti aku untuk pulang  Pak, sekarang aku sudah menjadi orang tua sepertimu  yang inginkan anakku bahagia dengan hidupnya. sama seperti keinginan bapak dulu, padaku Bentakan kecilmu yang dulu patahkan hatiku, kini aku sadari  ternyata lebih keras dari itu pa

Selamat Hari Ayah, Bapak

Gambar
Dear bapak, Tak pernah sekalipun ku lihat tetesan air matamu Bapak, Tak pernah sekalipun ku dengar keluh dan kesahmu  Bapak, Orang yang tidak pernah berkata tidak atas apa yang menjadi pintaku Bapak, Lelaki yang namanya takkan pernah luput dari doa - doa ku  Selamat hari ayah, bapak. Semoga bapak diberikan rahmat oleh Allah, diampuni segala dosanya. Iyang disini hanya bisa mendoakan bapak, setiap saat. Ratusan hari berlalu, rindu tetap menggebu Anak perempuanmu

366 Hari Berlalu

Gambar
366 hari berlalu rindu semakin menggebu Maafkan, aku yang masih sering menangis tak kuasa menahan rindu  hanya ingin bertemu meski dalam mimpi Bapak, rindu sekali Entah berapa banyak tangisan  Entah berapa banyak doa  Yang bisa ku panjatkan untuk sematkan rindu pada  bapak yang paling dicinta View this post on Instagram A post shared by TIAN LUSTIANA | BLOGGER (@tianlustiana) Love you, pak Tian lustiana 

365 Hari Tanpa Bapak, Makin Rindu

Gambar
365 hari tanpa bapak...  Bapak, apa kabarnya disana pak? Rindu sekali pak. Bapak, sekarang bapak sudah pergi ke sebuah tempat, yang membuat mu lebih bahagia, sudah 365 hari pak dan semua memori yang melekat tentangmu masih terpatri indah, dalam sanubari untuk teman ketika rindu. Bapak, tahu nggak? Iyang tuh sering sekali menitikkan air mata ketika mengingat semua kenangan kita pak, kenangan masa kecil. Bapak yang selalu ada untuk kami semua, bapak yang selalu berjuang untuk kami semua, terlalu banyak peluh bapak untuk membahagiakan kami, dan kini bapak sudah beristirahat, hanya doa yang bisa Iyang panjatkan pak untuk menemani bapak disana. Bapak, manusia paling hebat, sabar dan kuat yang pernah Iyang kenal. Selama bapak hidup, bapak tidak pernah marah sama Iyang, bapak selalu memaafkan semua kesalahan Iyang. Bapak selalu sabar, maka sekarang bapak akan mendapatkan imbalannya pak. Semoga Allah juga memaafkan semua dosa dan khilaf bapak semasa hidup, aamiin. Dalam setiap helaan nafas, ha

333 Hari Tanpa Bapak

Gambar
Dear bapak 333 hari terlewati Kerinduan semakin mengusik Ribuan doa terus ku panjatkan Hamparan kerinduan sulit kusamarkan Bapak, Air mata ini enggan hilang Membasahi pipi dikala rindu menyerang Sulit sekali ku tepiskan rindu Yang ada rasa ini kian menggemuruh Duhai bapak, Datanglah dalam mimpi Sekejap saja, tak apa Hanya sebagai penawar rindu Dari aku anak perempuanmu  Kamis 02 Juni 2022 TIAN LUSTIANA 

Lebaran Pertama

Gambar
Takbiran yang syahdu, mengalun silih berganti  Sejak awal takbiran sambil hendak berganti adzan subuh, perasaan ini tetap sama Sedih, dan ada lara yang menyeruak dalam dada, melesak dan makin menyesak.  Tahun ini Kali pertama lebaran tanpa kehadiran bapak Sudah berulang kali ku tepiskan rasa sedih ini namun tetap saja, air mata tak mampu kutahan lagi  Rindu yang kian menghujam, sadis sekali.  Bapak, tahun ini kita tak bersama  Untaian doa dan istighfar yang selalu kuucapkan untuk melunturkan semua rindu  Doa anak mu takkan pernah putus dan ikhlas ini yang akan selalu menjadi lentera mu, pak.  Lebaran tahun ini Hanya bisa mendatangi  kuburanmu, pak Menghujani dengan doa Membersihkan pusara dan menyimpan setangkai bunga, sebagai pemanis rindu bukan sebagai syarat apapun Pak, mungkin adik - adik lain tidak se melankolis Iyang  Namun anak - anakmu berbeda dalam merefleksikan kerinduan Cara kami berbeda pak Namun kami tetap sayang dan selalu sayang bapak Bapak, kita memang sudah terpisah ra