Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2022

Ramadan Tanpa Bapak

Gambar
  Matahari mulai naik, langit tidak cerah, tidak juga mendung.  Dibawah langit yang kusam , bersimpuh di samping makam yang ku sematkan beberapa bunga sedap malam. Tidak ku taburi bunga - bunga lagi, hanya sebatang atau dua batang bunga sedap malam yang ku simpan. Bapak, masih ku ingat jelas. Bapak yang sudah dingin tertidur di ranjang, bisu tanpa kata. Nafas mu tiada lagi, sudah ku letakkan tangan ini ke nadi mu, namun tiada detak disana. Ku pegang pula dahimu, namun suhu nya dingin sekali. Ku cari sisa - sisa denyut, berharap masih ada denyut nadi. Namun semuanya tidak ada, tiada lagi nafas mu, tiada lagi denyut nadimu.  Masih ingat, ketika ku periksa dada mu. Dada yang tidak lagi bernafas, padahal ku berharap dada itu masih kembang kempis. Ku coba juga meletakkan tanganku di lubang hidung bapak, tetap tidak ada hembusan nafas. Bapak sudah pulang, ke pangkuan Allah yang maha kuasa.  Aku harus kuat, kataku pada diri sendiri yang sudah gontai. Rasanya lemas sekali. Hingga beberapa oran