Postingan

Surat Rindu untuk Bapak

Gambar
Surat Rindu untuk Bapak.... Sudah empat tahun, Pak... Empat tahun sejak kepergianmu meninggalkan dunia ini. Tapi bagiku, rasanya baru kemarin Bapak masih ada—dengan senyum teduhmu, dengan suaramu yang menenangkan, dengan tatapan penuh kasih yang selalu membuatku merasa aman. Pak, anak perempuanmu ini sangat rindu. Rindu yang tak pernah bisa diungkap tuntas oleh kata-kata. Rindu yang diam-diam menyelinap di setiap malam, di sela doa, di antara lelap tidurku. Kadang Bapak datang dalam mimpiku. Dan dalam mimpi itu, semuanya terasa nyata. Hangatnya pelukanmu, tawa kecil kita, dan percakapan-percakapan sederhana yang dulu sering kita abaikan. Saat aku terbangun, air mata sudah lebih dulu mengalir... karena aku tahu, itu hanya mimpi. Tapi aku bersyukur, setidaknya lewat mimpi, aku bisa “bertemu” Bapak. Pak, bagaimana kabarmu di sana? Betapa aku ingin sekali bercerita banyak hal seperti dulu? Dunia ini kadang melelahkan, dan tidak ada lagi tempat ternyaman selain bayangan pelukmu. Aku harap B...

Paaak, Lama Sekali... Tapi Rindu Ini Akan Selalu Ada

Gambar
Paaak... Lama sekali. Sangat lama. Bapak ninggalin kita semua, sudah lama sekali. Rasanya sudah tidak bisa dihitung lagi berapa hari, berapa bulan, atau bahkan berapa tahun. Yang aku tahu, rasanya sungguh lama. Terlalu lama. Sejak bapak pergi, banyak hal berubah. Dan jujur saja, tidak semua berjalan baik-baik saja. Ketika bapak pergi, rasanya dunia ikut runtuh. Semua terasa mendadak tidak baik. Entahlah, mungkin karena Iyang masih sangat membutuhkan kehadiran bapak. Masih butuh nasihat, butuh kekuatan, butuh pelukan hangat bapak yang dulu selalu membuat semua masalah terasa ringan. Tapi hidup harus terus berjalan, ya, Pak? Iyang harus tetap kuat, meskipun kekuatan ini sudah nyaris habis. Harus tetap melanjutkan hidup, walaupun langkah terasa berat dan tertatih-tatih.  Sekarang, aku sedang berjuang dengan penyakit autoimun yang kuderita. Ya, Pak, tubuh ini kadang terasa sangat lelah. Kadang ingin menyerah. Tapi aku tidak akan menyerah. Karena aku yakin bapak ingin aku tetap ...

800 Hari Berlalu, Masih Rindu

Gambar
Dear bapak  Kita sudah tidak lagi berada dalam dunia yang sama sejak 800 hari lalu Terpisah ruang dan juga waktu Tidak bisa bertemu dan bertatap melepaskan rindu  Hanya doa dan linangan air mata menghantar rindu 800 hari memang sudah berlalu Tidak sedikitpun rasa sayang ini berubah untuk bapak  karena sejauh apapun bapak pergi bapak tetaplah sosok yang menjadi pahlawan bagi kami  bapak akan selalu ada dalam hati kami  bapak adalah pengukir jiwa kami, anak - anakmu  Cahaya yang tidak pernah nampak, padahal yang paling menerangi  pelita hidup yang tiada pernah inginkan pujian kami  Tidak, ini bukan ungkapan kesedihan sepeninggalmu, pak ini hanya ungkapan kerinduan  meski hantaran rindu sering ku sembahkan lewat doa  ku titipkan rindu lewat dzikir dan permohonan ampunan untuk mu semoga  Allah berikan semua rahmat dan ampunannya untuk bapak  tenanglah disana wahai jiwa yang baik hati tentramlah bersama Allah sang pemilikmu  ka...

Kini Aku Telah Mengerti

Gambar
Selalu berembun kacamata ini ketika mendengarkan lagu Ketika kau telah mengertinya Virgoun, bukan hanya berembun namun sampai banjir air mata, bahkan sampai terisak. Karena begitu sayangnya seorang ayah / bapak yang nampak dingin itu nyatanya penuh dengan kehangatan, dan seiring waktu berjalan kasih sayangnya nampak sekali.  Ah, jadi rindu bapak.  Maka, liriknya ini saya ubah sesuai isi hati saya.  Pak, sekarang ketika bapak sudah tak ada lagi disampingku lagu ini terdengar, kini aku sudah mengerti pak mengerti kenapa bapak dulu begitu menyebalkan dimataku  Pak, kini hidup tanpa bapak, dan baru mengerti pak  bahwa dunia ini tidak seperti apa yang kuharapkan  Ternyata, bapak dan mamah lah yang akan selalu menjadi rumah yang selalu menanti aku untuk pulang  Pak, sekarang aku sudah menjadi orang tua sepertimu  yang inginkan anakku bahagia dengan hidupnya. sama seperti keinginan bapak dulu, padaku Bentakan kecilmu yang dulu patahkan hatiku, kini aku s...

Selamat Hari Ayah, Bapak

Gambar
Dear bapak, Tak pernah sekalipun ku lihat tetesan air matamu Bapak, Tak pernah sekalipun ku dengar keluh dan kesahmu  Bapak, Orang yang tidak pernah berkata tidak atas apa yang menjadi pintaku Bapak, Lelaki yang namanya takkan pernah luput dari doa - doa ku  Selamat hari ayah, bapak. Semoga bapak diberikan rahmat oleh Allah, diampuni segala dosanya. Iyang disini hanya bisa mendoakan bapak, setiap saat. Ratusan hari berlalu, rindu tetap menggebu Anak perempuanmu

366 Hari Berlalu

Gambar
366 hari berlalu rindu semakin menggebu Maafkan, aku yang masih sering menangis tak kuasa menahan rindu  hanya ingin bertemu meski dalam mimpi Bapak, rindu sekali Entah berapa banyak tangisan  Entah berapa banyak doa  Yang bisa ku panjatkan untuk sematkan rindu pada  bapak yang paling dicinta View this post on Instagram A post shared by TIAN LUSTIANA | BLOGGER (@tianlustiana) Love you, pak Tian lustiana 

365 Hari Tanpa Bapak, Makin Rindu

Gambar
365 hari tanpa bapak...  Bapak, apa kabarnya disana pak? Rindu sekali pak. Bapak, sekarang bapak sudah pergi ke sebuah tempat, yang membuat mu lebih bahagia, sudah 365 hari pak dan semua memori yang melekat tentangmu masih terpatri indah, dalam sanubari untuk teman ketika rindu. Bapak, tahu nggak? Iyang tuh sering sekali menitikkan air mata ketika mengingat semua kenangan kita pak, kenangan masa kecil. Bapak yang selalu ada untuk kami semua, bapak yang selalu berjuang untuk kami semua, terlalu banyak peluh bapak untuk membahagiakan kami, dan kini bapak sudah beristirahat, hanya doa yang bisa Iyang panjatkan pak untuk menemani bapak disana. Bapak, manusia paling hebat, sabar dan kuat yang pernah Iyang kenal. Selama bapak hidup, bapak tidak pernah marah sama Iyang, bapak selalu memaafkan semua kesalahan Iyang. Bapak selalu sabar, maka sekarang bapak akan mendapatkan imbalannya pak. Semoga Allah juga memaafkan semua dosa dan khilaf bapak semasa hidup, aamiin. Dalam setiap helaan nafas...